Table of Contents
ToggleMengapa Regulasi APAR Sangat Penting untuk Dunia Bisnis
Kepatuhan terhadap regulasi APAR di Indonesia bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi juga bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan kerja. Di banyak kasus, kebakaran dapat dihindari apabila alat pemadam api ringan diperiksa dan dikelola sesuai standar nasional.
Dalam lingkungan bisnis, terutama sektor industri dan komersial, pemahaman terhadap regulasi ini membantu mengurangi risiko sanksi hukum dan kerugian finansial akibat kebakaran. Lebih jauh lagi, kepatuhan pada peraturan APAR menjadi bagian dari budaya keselamatan kerja yang sejalan dengan prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Sebagai contoh, Anda dapat membaca panduan teknis lain seperti Cara Menggunakan APAR Wet Chemical untuk Dapur Komersial yang masih berhubungan dengan topik keselamatan kebakaran di tempat kerja.
Dasar Hukum dan Standar Regulasi APAR di Indonesia
Setiap perusahaan di Indonesia wajib mematuhi standar alat pemadam api ringan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Regulasi utama yang menjadi dasar hukum antara lain:
-
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor PER.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
-
Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3989-2000 yang mengatur tentang tata cara pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengisian kembali alat pemadam api ringan.
-
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang K3 di tempat kerja yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Anda dapat mengakses versi digital peraturan tersebut melalui situs resmi Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Badan Standardisasi Nasional.
Kepatuhan pada regulasi ini memastikan bahwa setiap APAR yang digunakan di lingkungan kerja telah memenuhi standar keamanan yang diakui secara nasional.
Ketentuan Penempatan dan Jumlah APAR Berdasarkan Regulasi
Regulasi mengatur bahwa alat pemadam api ringan harus ditempatkan di area yang mudah dijangkau dan terlihat dengan jelas. Setiap 200 meter persegi ruangan minimal harus memiliki satu unit APAR dengan kapasitas yang sesuai dengan tingkat risiko kebakaran di area tersebut.
Selain itu, ketinggian pemasangan tabung tidak boleh melebihi 1,25 meter dari lantai agar mudah diambil saat keadaan darurat. Jenis alat yang dipasang juga perlu disesuaikan dengan potensi sumber api, misalnya APAR wet chemical untuk dapur restoran atau hotel, dan APAR dry chemical powder untuk area perkantoran serta gudang.
Untuk penjelasan lebih rinci tentang pemilihan alat, Anda bisa membaca Perbandingan APAR Wet Chemical dan Dry Chemical agar lebih memahami perbedaan fungsinya.

Audit K3 dan Pemeriksaan Berkala APAR
Audit keselamatan kerja atau audit K3 menjadi bagian penting dari kepatuhan terhadap regulasi APAR. Proses audit ini dilakukan untuk memastikan setiap alat masih berfungsi dengan baik, memiliki tekanan yang sesuai, dan tidak melewati masa kedaluwarsa.
Pemeriksaan rutin biasanya dilakukan setiap satu bulan sekali oleh petugas internal perusahaan, sementara audit menyeluruh dilakukan oleh instansi berwenang minimal setahun sekali.
Dalam audit, aspek yang diperiksa mencakup kondisi fisik tabung, keaslian segel, tekanan dalam silinder, hingga kelengkapan label pemeriksaan. Jika ditemukan kerusakan atau tekanan berkurang, APAR wajib diisi ulang atau diganti dengan unit baru.
Pelaksanaan audit ini sering kali dikaitkan dengan penerapan sistem manajemen keselamatan kebakaran yang juga dijelaskan dalam artikel Perawatan Rutin dan Masa Kadaluarsa APAR Wet Chemical.

Sanksi dan Konsekuensi Ketidakpatuhan
Perusahaan yang tidak mematuhi regulasi APAR dapat dikenakan sanksi administratif hingga denda sesuai ketentuan Kementerian Ketenagakerjaan. Selain itu, perusahaan juga berisiko kehilangan kepercayaan publik dan klien karena dianggap mengabaikan keselamatan karyawan.
Lebih dari sekadar kepatuhan, penerapan regulasi APAR adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Banyak perusahaan besar menjadikan kepatuhan K3 sebagai bagian dari audit internal mereka untuk menjaga reputasi dan keandalan operasional bisnis.
Panduan Implementasi Regulasi APAR di Tempat Kerja
Untuk memastikan semua peraturan diimplementasikan dengan benar, berikut langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan oleh tim operasional perusahaan:
-
Identifikasi kebutuhan dan risiko di setiap area kerja.
-
Pilih jenis APAR yang sesuai dengan potensi sumber api.
-
Lakukan instalasi oleh tenaga profesional yang memiliki sertifikasi K3.
-
Pastikan setiap unit diberi label pemeriksaan dengan tanggal terakhir servis.
-
Lakukan pelatihan evakuasi dan penggunaan APAR secara rutin minimal dua kali setahun.
Dengan langkah ini, perusahaan tidak hanya memenuhi regulasi tetapi juga membangun budaya keselamatan yang kuat di lingkungan kerja.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah semua jenis APAR wajib memiliki label SNI?
Ya, semua alat pemadam api ringan yang beredar di Indonesia wajib memiliki sertifikasi SNI agar dapat dipastikan keamanannya.
2. Seberapa sering APAR harus diperiksa?
Pemeriksaan visual dilakukan setiap bulan, sementara pengecekan tekanan dan servis lengkap dilakukan minimal sekali dalam setahun.
3. Apakah audit K3 mencakup pemeriksaan APAR?
Benar, audit K3 meliputi seluruh aspek keselamatan kebakaran termasuk kondisi APAR, hydrant, sistem alarm, dan jalur evakuasi.
4. Di mana saya bisa membaca regulasi resmi APAR?
Anda dapat mengunjungi situs Kementerian Ketenagakerjaan RI atau BSN.go.id untuk mendapatkan dokumen resmi regulasi dan standar SNI terkait APAR.
Kesimpulan
Memahami dan mematuhi regulasi APAR bukan sekadar kewajiban hukum, melainkan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja. Dengan menerapkan standar yang tepat, perusahaan tidak hanya melindungi aset dan karyawan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap integritas operasional bisnisnya.
Ingin memastikan sistem pemadam kebakaran di tempat kerja Anda sesuai regulasi terbaru?
Hubungi tim Karina Fire hari ini untuk konsultasi gratis mengenai instalasi, audit, dan perawatan APAR di lingkungan kerja Anda.

Hi! Saya Ronny, seorang SEO specialist di Karinafire. Saya secara konsisten memantau pembaruan dan perkembangan terbaru di dunia sistem proteksi kebakaran. Melalui artikel-artikel ini, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan dan pengalaman untuk solusi proteksi kebakaran yang efektif dan berkelanjutan di lingkungan sekitar.