Analisis Biaya: Kapan Waktu Terbaik Refill APAR vs Beli Baru?

Artikel ini mengulas analisis biaya antara isi ulang (refill) dan pembelian APAR baru. Temukan kapan waktu terbaik melakukan refill, berapa biayanya, serta strategi penghematan yang tetap sesuai standar K3 dan SNI.
tabung apar yang perlu diganti

Mengapa Keputusan Isi Ulang atau Beli Baru Tidak Bisa Asal Pilih

Bagi banyak perusahaan, keputusan untuk refill APAR atau membeli baru sering kali dianggap sederhana. Namun, di lapangan, keputusan ini bisa berdampak besar pada efisiensi biaya, kepatuhan standar keselamatan, dan kesiapan menghadapi keadaan darurat.

APAR adalah aset keselamatan vital yang wajib dipelihara sesuai SNI 03-3985-2000 dan Permenaker No. 4 Tahun 1980. Setiap alat pemadam api memiliki masa pakai tertentu dan memerlukan perawatan rutin agar tetap berfungsi optimal.
Masalah muncul ketika manajer K3 atau pengadaan tidak memiliki panduan yang jelas tentang kapan sebaiknya melakukan isi ulang atau mengganti APAR baru.

Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan APAR di Tempat Kerja untuk memastikan jumlah alat pemadam api sesuai dengan luas dan risiko area kerja Anda.

Perbedaan Dasar antara Isi Ulang (Refill) dan Beli Baru

Sebelum membandingkan biaya, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara dua opsi ini. Keduanya memiliki peran penting dalam menjaga efektivitas perlindungan kebakaran, sehingga pemilihan yang tepat harus mempertimbangkan kondisi tabung, usia pemakaian, serta anggaran perawatan perusahaan.

Isi Ulang (Refill) APAR

Refill berarti mengganti isi media pemadam tanpa mengganti tabung. Proses ini meliputi pembersihan tabung, pengecekan tekanan, penggantian segel, dan pengisian ulang media.
Refill ideal dilakukan setiap satu tahun atau setelah APAR digunakan, tergantung kondisi tabung.

Beli APAR Baru

Pembelian baru dilakukan jika tabung mengalami kerusakan struktural, korosi, atau gagal melewati uji tekanan. Selain itu, jika usia tabung sudah lebih dari lima tahun dan tidak lagi memenuhi standar keselamatan, penggantian total lebih disarankan.

Perbedaan utama keduanya terletak pada biaya jangka pendek vs investasi jangka panjang. Refill memang lebih murah, tetapi tidak selalu menjadi solusi terbaik untuk semua kondisi.

Teknisi melakukan isi ulang APAR di bengkel resmi.
Proses refill APAR oleh teknisi bersertifikat memastikan alat tetap berfungsi optimal.

Analisis Biaya: Refill vs Beli Baru

Berikut adalah perbandingan biaya rata-rata berdasarkan jenis media dan kondisi tabung.

Jenis Media APAR Biaya Refill (Rata-rata) Harga APAR Baru (Rata-rata) Rekomendasi
Dry Chemical Powder Rp 200.000 – Rp 300.000 Rp 500.000 – Rp 900.000 Refill bila tabung masih baik
CO₂ Rp 300.000 – Rp 500.000 Rp 1.000.000 – Rp 1.800.000 Refill hingga 3 kali sebelum ganti
Foam (Busa) Rp 400.000 – Rp 700.000 Rp 1.200.000 – Rp 2.000.000 Ganti jika katup atau nozzle rusak
Wet Chemical Rp 500.000 – Rp 800.000 Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000 Refill hanya di vendor tersertifikasi

Selain biaya pengisian, perlu diperhitungkan juga biaya pengujian tekanan tabung (hydrotest) setiap lima tahun. Jika tabung gagal uji tekanan, penggantian wajib dilakukan demi keamanan.

Pelajari juga: Estimasi Biaya Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran untuk Gedung dan Pabrik

Kapan Waktu yang Tepat untuk Refill APAR

  1. Tekanan masih normal dan tabung tidak berkarat.
    Jika jarum penunjuk tekanan masih di area hijau dan tidak ada kerusakan fisik, cukup lakukan pengisian ulang.
  2. Segel masih utuh dan tidak ada tanda kebocoran.
    Segel rusak atau label inspeksi hilang bisa jadi tanda perlunya pemeriksaan menyeluruh.
  3. Sudah digunakan sebagian.
    APAR yang pernah dipakai, meski sedikit, wajib diisi ulang agar siap digunakan kembali.

Refill menjadi pilihan tepat bagi perusahaan yang menjalankan program manajemen aset APAR dengan baik dan melakukan inspeksi rutin.

Baca panduan lengkap: Perawatan Rutin dan Masa Kadaluarsa APAR Wet Chemical

Kapan Waktu yang Tepat untuk Beli APAR Baru

  1. Tabung Berkarat atau Retak
    Kerusakan struktural pada tabung membuatnya berisiko bocor saat tekanan tinggi. Dalam kondisi ini, penggantian wajib dilakukan.
  2. Sudah Melebihi Umur Pakai
    APAR umumnya memiliki masa pakai lima hingga enam tahun. Setelah itu, kualitas media bisa menurun, bahkan jika belum pernah digunakan.
  3. Gagal Uji Tekanan atau Korosi Internal
    Tabung yang gagal uji tekanan tidak layak digunakan kembali.
    Selain membahayakan, tabung ini berpotensi meledak saat pengisian ulang.
  4. Jenis Media Tidak Sesuai Risiko Area
    Misalnya, APAR powder digunakan di dapur yang seharusnya memakai wet chemical. Dalam kasus ini, pembelian baru menjadi solusi lebih aman.
Perbandingan visual antara APAR baru dan tabung lama.
Perbandingan kondisi APAR baru dan lama membantu menentukan waktu penggantian.

Perhitungan Biaya Jangka Panjang

Jika dihitung selama lima tahun, refill APAR bisa menekan biaya hingga 60 persen dibandingkan pembelian baru setiap tahun.
Namun, efisiensi ini hanya berlaku jika tabung tetap dalam kondisi baik dan proses refill dilakukan oleh vendor tersertifikasi.

Periode 5 Tahun Biaya Refill Tahunan Beli Baru Setiap 5 Tahun
Dry Chemical Powder Rp 1.000.000 (5x refill) Rp 3.000.000 (1x beli baru)
CO₂ Rp 2.000.000 Rp 5.000.000
Wet Chemical Rp 3.000.000 Rp 6.000.000

Refill jelas lebih ekonomis dalam jangka pendek, tetapi tetap harus diimbangi dengan perawatan berkala dan uji keamanan rutin agar efektivitas tetap optimal.

Kesalahan Umum Saat Memilih Refill atau Beli Baru

  • Tidak melakukan pemeriksaan tekanan sebelum refill.
  • Mengabaikan masa kadaluarsa media pemadam.
  • Melakukan isi ulang di tempat yang tidak tersertifikasi.
  • Tidak mencatat riwayat perawatan APAR.

Kesalahan ini tidak hanya mengurangi efektivitas APAR, tetapi juga bisa menjadi pelanggaran terhadap standar K3. Untuk memastikan keputusan yang diambil selalu tepat, pastikan setiap langkah refill maupun pembelian baru dilakukan berdasarkan hasil inspeksi teknis dan catatan pemeliharaan yang terdokumentasi dengan baik.

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Refill vs Beli Baru APAR

1. Berapa kali APAR bisa di-refill sebelum harus diganti baru?
Biasanya maksimal tiga kali, tergantung hasil uji tekanan tabung. Namun, jika hasil inspeksi menunjukkan adanya penurunan tekanan atau korosi ringan pada tabung, sebaiknya lakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum memutuskan refill untuk memastikan keamanan tetap terjamin.

2. Apakah refill bisa dilakukan di semua jenis APAR?
Tidak semua. Beberapa media seperti wet chemical memerlukan pengisian di fasilitas khusus. Proses refill harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan peralatan berstandar dan teknisi bersertifikat untuk memastikan tekanan serta kualitas media tetap sesuai spesifikasi keamanan.

3. Bagaimana cara tahu APAR masih layak refill?
Periksa tekanan, kondisi tabung, dan label inspeksi terakhir. Jika ada tanda korosi atau bocor, ganti baru. Pastikan setiap proses refill dilakukan di tempat resmi yang memiliki sertifikat uji tekanan dan menggunakan media pemadam sesuai standar SNI agar keamanan dan performa APAR tetap terjaga maksimal.

4. Apakah refill lebih hemat dibanding beli baru?
Ya, untuk tabung yang masih baik. Namun, beli baru lebih efisien untuk tabung tua atau rusak. Namun, jika tabung sudah menunjukkan tanda korosi atau tekanan menurun secara signifikan setelah di-refill, membeli APAR baru akan menjadi pilihan yang lebih aman dan efisien untuk jangka panjang.

5. Bagaimana cara memilih vendor refill yang terpercaya?
Pastikan vendor memiliki izin resmi dari Kemenaker dan menyediakan bukti uji tekanan serta sertifikat hasil pengisian. Pastikan juga vendor tersebut memiliki fasilitas uji tekanan (hydrotest) dan menggunakan media pemadam sesuai standar SNI, sehingga kualitas hasil refill dapat dipertanggungjawabkan serta menjamin keamanan saat digunakan dalam situasi darurat.

Sudahkah Anda menghitung efisiensi biaya APAR di perusahaan Anda?
Konsultasikan bersama tim Karina Fire untuk mendapatkan analisis gratis kapan sebaiknya isi ulang atau ganti APAR baru.
Kami membantu Anda menghemat biaya sekaligus menjaga kepatuhan terhadap standar K3 dan SNI.

 

MORE NEWS

Ilustrasi lorong tambang bawah tanah dengan penunjuk arah menuju ruang perlindungan darurat atau refuge chamber.

Mitigasi Risiko Kebakaran Tambang Bawah Tanah & Jalur Evakuasi

Kebakaran di lorong bawah tanah adalah skenario paling mematikan dalam dunia industri. Asap beracun yang terperangkap dalam sistem ventilasi menjadi pembunuh utama, bukan jilatan api. Artikel ini mengupas strategi mitigasi risiko
Ilustrasi APAR jenis Cartridge Operated yang terpasang pada ekskavator di area tambang.

Kenali Jenis APAR Tambang: Spesifikasi Heavy Duty & Alat Berat

Medan tambang yang ganas menuntut spesifikasi alat keselamatan yang berbeda dari standar biasa. Artikel ini mengupas tuntas jenis APAR tambang spesifikasi Heavy Duty, perbedaan sistem Cartridge vs Stored Pressure, serta rekomendasi
Instalasi sistem pemadam kebakaran tambang pada unit haul truck di area open pit.

Sistem Pemadam Kebakaran Tambang: Solusi Proteksi Alat Berat

Di medan tambang yang ekstrem, risiko terbakarnya unit alat berat bernilai miliaran rupiah adalah ancaman nyata. Artikel ini mengupas tuntas teknologi sistem pemadam kebakaran tambang (fire suppression system), mulai dari standar