Panduan Penempatan APAR Standar K3 & Regulasi Industri

panduan penempatan apar

Artikel ini adalah panduan penempatan APAR yang praktis dan mendetail, dirancang untuk membantu Anda menentukan lokasi pemasangan yang tepat sesuai dengan regulasi di Indonesia dan praktik terbaik internasional. Banyak pengelola bisnis telah melakukan langkah yang benar dengan menyediakan alat pemadam kebakaran di tempat kerja.

Namun, sering kali investasi tersebut menjadi kurang optimal karena satu kesalahan fundamental: penempatan yang asal-asalan. Sebuah APAR yang diletakkan di sudut tersembunyi, terhalang lemari, atau terlalu tinggi untuk dijangkau, pada dasarnya tidak ada gunanya saat keadaan darurat terjadi.

Oleh karena itu, memahami strategi penempatan yang benar sama pentingnya dengan memilih APAR berkualitas, karena ini menentukan kecepatan dan keamanan saat melakukan respons darurat.

Tapi jika Anda masih awam tentang dunia sistem proteksi kebakaran, anda bisa merujuk pada beberapa tautan artikel kami. Artikel-artikel ini membahas topik seputar alat pemadam kebakaran yang penting.

    Mengapa Penempatan APAR yang Strategis adalah Kunci?

    Sebelum membahas aturan teknisnya, mari kita pahami mengapa posisi APAR tidak boleh sembarangan.

    • Kecepatan Akses Saat Darurat: Dalam insiden kebakaran, beberapa detik pertama adalah momen paling krusial. Penempatan yang strategis memastikan APAR dapat diambil dan dioperasikan dalam waktu sesingkat mungkin untuk memadamkan api sebelum ia sempat membesar.
    • Kepatuhan Regulasi: Memenuhi kewajiban hukum (K3) dan persyaratan klaim asuransi.
    • Keamanan Pengguna: Penempatan yang benar memastikan pengguna memiliki jalur evakuasi yang aman di belakangnya.

    Panduan Penempatan APAR: Aturan Penempatan Sesuai Standar

    Panduan berikut mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.04/MEN/1980 yang menjadi dasar hukum utama di Indonesia, serta diperkaya dengan praktik terbaik dari standar internasional.

    Prinsip Visibilitas dan Aksesibilitas

    Aturan paling mendasar adalah APAR harus “terlihat dan terjangkau”.

    • Mudah Dilihat: APAR harus dipasang di lokasi yang mudah terlihat dengan jelas. Untuk membantunya, setiap lokasi pemasangan wajib diberi tanda APAR berupa segitiga sama sisi berwarna merah dengan gambar tabung pemadam di tengahnya.
    • Bebas Hambatan: Pastikan tidak ada perabotan, tumpukan barang, atau halangan apapun yang menyulitkan akses untuk mengambil APAR.

    Standar Tinggi Pemasangan dari Lantai

    Regulasi secara spesifik mengatur ketinggian pemasangan untuk memastikan APAR tidak sulit dijangkau oleh rata-rata orang dewasa.

    • Jarak maksimal antara lantai dengan bagian puncak (gagang) APAR adalah 125 cm (1,25 meter).
    • Jarak minimal antara lantai dengan dasar (bagian bawah) APAR adalah 15 cm.

    Aturan Jarak Jangkau Maksimal (15 Meter)

    Untuk memastikan seluruh area terproteksi, jarak penempatan dari satu unit APAR ke unit lainnya tidak boleh lebih dari 15 meter. Aturan ini dapat disesuaikan (diperpendek) jika area tersebut memiliki tingkat risiko kebakaran yang lebih tinggi, seperti gudang bahan kimia.

    Penempatan Wajib di Dekat Pintu Keluar

    Selalu tempatkan APAR di dekat pintu akses atau pintu keluar. Logika taktisnya sederhana: ini memungkinkan seseorang untuk melawan api sambil membelakangi jalan keluar. Jika api menjadi terlalu besar, mereka dapat dengan mudah berbalik dan menyelamatkan diri tanpa terperangkap.

    Lokasi-Lokasi Wajib untuk Penempatan APAR di Tempat Usaha

    Selain aturan umum di atas, ada beberapa area berisiko tinggi yang secara strategis wajib memiliki alat pemadam kebakaran tersendiri.

    • Dapur dan Pantry: Area ini memiliki risiko kebakaran Kelas K (minyak masak) dan Kelas B (gas).
    • Ruang Panel Listrik dan Ruang Genset: Wajib memiliki APAR jenis CO2 atau Clean Agent untuk mengatasi risiko kebakaran Kelas C (elektrikal).
    • Gudang Penyimpanan: Terutama jika menyimpan bahan mudah terbakar seperti kardus, plastik, atau cairan kimia.
    • Area Produksi dengan Mesin Panas: Dekat mesin yang dapat menimbulkan percikan api atau panas berlebih.
    • Koridor dan Setiap Akses Pintu: Ini adalah jalur lalu lintas utama dan jalur evakuasi.
    panduan penempatan apar
    alat pemadam kebakaran di pantry

    Untuk panduan teknis yang lebih komprehensif mengenai klasifikasi, pemilihan, dan penempatan, Anda bisa merujuk pada standar internasional yang menjadi acuan global, yaitu NFPA 10: Standard for Portable Fire Extinguishers.

    Kesimpulan

    Pada akhirnya, mengikuti panduan penempatan APAR ini bukanlah sekadar soal estetika atau mengisi ruang kosong. Ini adalah ilmu terapan yang didasarkan pada regulasi dan strategi untuk memaksimalkan efektivitas dan keamanan. Dengan mengikuti prinsip utama—terlihat, terjangkau, tinggi sesuai, dan jarak ideal—Anda mengubah APAR dari sekadar properti menjadi perangkat penyelamat jiwa yang benar-benar siap digunakan.

    Memahami regulasi adalah satu hal, namun menerapkannya dengan tepat di lapangan untuk berbagai kondisi bangunan bisa menjadi tantangan tersendiri.

    Apakah Anda membutuhkan bantuan ahli untuk memastikan penempatan alat pemadam kebakaran di bisnis Anda sudah strategis dan sepenuhnya patuh pada regulasi?

    Hubungi PT. Karina Multi Persada hari ini untuk konsultasi gratis. Sebagai spesialis dalam proteksi kebakaran, PT. Karina Multi Persada menyediakan semua kebutuhan alat pemadam kebakaran yang dibutuhkan, dan tim ahli kami juga siap membantu Anda melakukan survei lokasi, merencanakan, dan mengimplementasikan penempatan APAR yang paling efektif dan sesuai dengan semua standar keselamatan yang berlaku.

    Artikel terkait: Minimalkan Risiko, Maksimalkan Keamanan: Pentingnya Alat Pemadam Kebakaran di Dunia Usaha

    MORE NEWS

    Panduan Lengkap Instalasi Sistem Pemadam Kebakaran Gedung

    Mengapa Instalasi Sistem Pemadam Kebakaran Penting untuk Setiap Perusahaan Bagi banyak perusahaan, kebakaran sering dianggap risiko kecil hingga akhirnya terjadi dan menimbulkan kerugian besar. Faktanya, data dari BNPB menunjukkan bahwa lebih

    Cara Kerja Sistem Pemadam Kebakaran Otomatis Gedung Tingkat

    Kebakaran bisa terjadi kapan saja, dan sering kali datang tanpa peringatan. Bagi pemilik gedung atau manajer operasional, memahami bagaimana sistem pemadam kebakaran otomatis bekerja bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tapi

    Ini Panduan 5 Jenis Sistem Pemadam Kebakaran & Fungsinya

    Keselamatan dari bahaya kebakaran bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral bagi setiap pemilik gedung dan pengelola fasilitas industri. Di Indonesia, kejadian kebakaran pada area industri dan komersial