Artikel ini akan membahas secara khusus tentang Kebakaran Kelas K, sebuah klasifikasi kebakaran yang sangat spesifik dan berbahaya. Kebakaran ini melibatkan media masak, seperti minyak sayur, lemak hewani, dan lemak padat lainnya. Meskipun sering terjadi di dapur rumah tangga, Kebakaran Kelas K merupakan ancaman serius, terutama di dapur komersial seperti restoran, hotel, atau kantin. Panas yang ekstrem dan sifat bahan bakarnya yang unik membuat penanganan api ini sangat berbeda dari jenis kebakaran lain. Oleh karena itu, kesalahan dalam memilih alat pemadam bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan ledakan.
Memahami risiko, penyebab, dan yang paling penting, metode pemadaman yang benar adalah hal esensial untuk siapa pun yang bekerja atau memiliki dapur. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang Kebakaran Kelas K dan solusi pemadam kebakaran yang tepat, memastikan Anda dan aset Anda terlindungi dari ancaman api di dapur.
Apa Itu Kebakaran Kelas K?
Kebakaran Kelas K adalah jenis kebakaran yang diklasifikasikan secara khusus oleh National Fire Protection Association (NFPA). Ini melibatkan minyak dan lemak yang digunakan untuk memasak. Sebagai contoh, minyak kelapa, minyak canola, atau lemak dari penggorengan yang mencapai suhu sangat tinggi. Api ini berbeda dari Kebakaran Kelas B (cairan mudah terbakar seperti bensin) karena media bakarnya memiliki viskositas (kekentalan) dan titik nyala yang jauh lebih tinggi. Akan tetapi, ketika sudah terbakar, mereka menyimpan panas yang luar biasa.
Mengapa Kebakaran Kelas K Sangat Berbahaya?
Kebakaran Kelas K menyimpan bahaya tersendiri dan serius yang membuatnya berbeda dari kebakaran lain.
- Suhu Ekstrem: Minyak masak bisa mencapai suhu di atas 300°C. Panas yang intens ini membuat api sulit dipadamkan.
- Reaksi Fatal dengan Air: Jika air dituangkan ke dalam minyak yang terbakar, air akan segera menguap menjadi uap superheated. Uap ini kemudian akan memuai dengan cepat, menyebarkan minyak yang terbakar ke udara, menciptakan bola api yang meledak (flash fire). Ini adalah penyebab utama luka bakar parah di dapur. Oleh karena itu, penggunaan air pada kebakaran ini sangat dilarang.
- Potensi Re-ignition: Minyak yang terbakar bisa menyala kembali jika tidak didinginkan secara efektif. Api yang padam sejenak dapat kembali menyala karena sisa panas yang tersimpan di dalam minyak.
- Menyebar Cepat: Api bisa dengan cepat melahap seluruh wajan, kompor, bahkan seluruh area dapur.
Penyebab Umum Kebakaran Kelas K
Kebakaran ini paling sering disebabkan oleh:
- Pemanasan Berlebihan: Minyak atau lemak yang dibiarkan terlalu lama di atas kompor tanpa pengawasan.
- Kontaminasi Air: Air tidak sengaja masuk ke dalam minyak panas (misalnya dari sayuran basah atau es batu), menyebabkan percikan dan api yang besar.
- Tumpahan Minyak: Minyak panas tumpah dan mengenai sumber api atau elemen pemanas di kompor.
- Alat Masak Rusak: Termostat yang tidak berfungsi pada penggorengan otomatis menyebabkan minyak terlalu panas.
Alat Pemadam Kebakaran yang Tepat untuk Kelas K
Untuk memadamkan Kebakaran Kelas K secara efektif, dibutuhkan media pemadam yang mampu melakukan dua hal: menyelimuti api untuk memutus oksigen dan mendinginkan media masak secara cepat. Jenis APAR yang didesain khusus untuk ini adalah:
- APAR Kimia Basah (Wet Chemical Extinguisher):
- Cara Kerja: APAR ini menyemprotkan larutan kalium asetat atau kalium sitrat yang bereaksi dengan minyak yang terbakar. Reaksi ini menciptakan lapisan busa sabun di atas minyak (saponifikasi). Lapisan ini memutus kontak api dengan oksigen. Di samping itu, larutan kimia basah juga memiliki efek mendinginkan media masak, mencegah api menyala kembali (re-ignition).
- Keunggulan: APAR ini sangat efektif dan aman untuk digunakan di dapur komersial. Ia tidak meninggalkan residu berbahaya seperti serbuk kimia kering. Ia juga aman jika tidak sengaja mengenai peralatan lain.
- Penting: APAR ini khusus untuk Kelas K dan juga bisa digunakan untuk Kelas A. Namun, ini tidak efektif untuk Kelas B, C, atau D.
Maka dari itu, penggunaan APAR Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical) atau APAR CO2 juga dapat digunakan untuk memadamkan api. Akan tetapi, mereka tidak memiliki efek pendinginan yang kuat. Ini bisa meningkatkan risiko api menyala kembali. Selain itu, APAR Serbuk Kimia juga dapat merusak peralatan dapur.
artikel terkait: Kebakaran Kelas B: Bahaya Api dari Cairan dan Gas Mudah Terbakar & Strategi Pemadamannya

Langkah-Langkah Menghadapi Kebakaran Kelas K
Jika api muncul di dapur, berikut adalah langkah-langkah yang harus diambil:
- Jangan Panik: Jaga ketenangan dan bertindaklah dengan cepat.
- Matikan Kompor/Sumber Panas: Jika aman, segera matikan sumber panas. Ini adalah langkah utama.
- Jangan Gunakan Air: Ingat, air akan memperburuk situasi. Jangan pernah menuangkan air.
- Gunakan Penutup: Jika memungkinkan, tutupi wajan dengan tutup logam yang sesuai. Ini akan memutus pasokan oksigen.
- Gunakan APAR Kimia Basah: Arahkan nozzle APAR ke pangkal api. Semprotkan secara perlahan dan merata untuk menyelimuti seluruh permukaan minyak.
- Evakuasi Jika Tidak Terkendali: Jika api membesar, segera evakuasi. Hubungi pemadam kebakaran.
Kebakaran Kelas K adalah bukti bahwa tidak semua api diciptakan sama. Mengetahui perbedaan ini adalah kunci untuk keamanan. Memiliki alat pemadam yang tepat, seperti APAR Kimia Basah, adalah investasi penting untuk setiap dapur.
Untuk informasi lebih lanjut tentang klasifikasi kebakaran, Anda dapat mengunjungi situs resmi National Fire Protection Association (NFPA) di www.nfpa.org.
PT. Karina Fire menyediakan berbagai solusi pemadam kebakaran yang terpercaya di Malang dan sekitarnya. Kami memiliki APAR Kimia Basah yang khusus untuk dapur. Dengan demikian, Anda bisa memastikan dapur Anda aman. Hubungi kami untuk konsultasi secara gratis. Kami siap membantu Anda memilih proteksi terbaik.