Pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah APAR bisa bocor? Pertanyaan ini sangat relevan, karena kebocoran pada APAR dapat menjadi perbedaan antara siap dan tidak saat terjadi kebakaran. Kebocoran, baik itu kebocoran agen pemadamnya maupun tekanan di dalamnya, bisa membuat alat pemadam kebakaran Anda tidak berfungsi secara optimal, bahkan sama sekali tidak bisa digunakan di saat-saat paling genting.
Ketika kita berbicara tentang kesiapsiagaan menghadapi kebakaran, alat pemadam kebakaran portabel atau yang lebih dikenal dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah salah satu perangkat paling krusial yang harus kita miliki, baik di rumah, kantor, maupun kendaraan.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa kebocoran bisa terjadi pada APAR, tanda-tandanya, serta langkah-langkah preventif dan perawatan yang harus Anda lakukan untuk memastikan APAR Anda selalu dalam kondisi prima dan siap pakai.
Memahami potensi kerusakan pada APAR adalah bagian penting dari strategi keamanan kebakaran yang komprehensif. Sebuah alat pemadam kebakaran yang tampaknya normal dari luar mungkin menyimpan masalah internal yang tidak terlihat, seperti penurunan tekanan atau kebocoran kecil yang memengaruhi fungsinya.
Jika APAR bisa bocor, itu berarti kandungan agen pemadam di dalamnya bisa berkurang atau bahkan habis, menjadikannya tidak efektif ketika Anda sangat membutuhkannya. Oleh karena itu, inspeksi dan pemeliharaan rutin bukan hanya anjuran, melainkan suatu keharusan untuk menjamin keandalan perangkat penyelamat ini.
Mengapa APAR Bisa Mengalami Kebocoran?
Kebocoran pada alat pemadam kebakaran bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari masalah material hingga kurangnya perawatan. Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa APAR bisa bocor:
1. Kerusakan pada Segel atau Katup
Segel karet atau O-ring pada kepala APAR adalah komponen penting yang menahan tekanan dan mencegah kebocoran. Seiring waktu, segel ini bisa mengering, retak, atau aus karena paparan suhu ekstrem, bahan kimia, atau sekadar usia.
Jika segel rusak, gas pendorong (nitrogen) yang ada di dalam tabung bisa bocor secara perlahan, mengakibatkan penurunan tekanan dan membuat APAR tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, katup pengunci dan mekanisme pemicu juga bisa mengalami keausan atau kerusakan, menyebabkan kebocoran internal.
2. Korosi pada Tabung APAR
Tabung APAR umumnya terbuat dari logam dan rentan terhadap korosi, terutama jika disimpan di lingkungan yang lembap, dekat bahan kimia korosif, atau di area yang sering terkena air. Korosi dapat mengikis dinding tabung, menciptakan lubang kecil yang tidak terlihat dan menyebabkan gas atau agen pemadam bocor.
Kerusakan fisik seperti penyok atau retakan akibat terjatuh atau benturan keras juga dapat merusak integritas tabung dan memicu kebocoran.
3. Tekanan yang Tidak Sesuai
Setiap APAR memiliki tekanan kerja yang spesifik, yang biasanya ditunjukkan oleh manometer (pengukur tekanan) pada kepala APAR. Tekanan ini harus berada dalam batas aman (biasanya di area hijau pada manometer). Jika tekanan terlalu rendah, isi dalam alat pemadam tidak akan bisa dikeluarkan dengan kekuatan yang cukup.
Penurunan tekanan ini bisa menjadi indikasi adanya kebocoran internal, meskipun tidak ada kebocoran alat yang terlihat dari luar. Sebaliknya, tekanan yang terlalu tinggi juga bisa merusak segel atau bahkan struktur tabung dalam kondisi ekstrem, memicu potensi kebocoran.

4. Pengisian Ulang yang Tidak Tepat
Jika APAR pernah digunakan dan diisi ulang, proses pengisian ulang yang tidak dilakukan oleh teknisi bersertifikat bisa menjadi penyebab kebocoran di kemudian hari. Penggunaan segel atau komponen pengganti yang tidak standar, pengisian agen pemadam yang tidak sesuai volume, atau pengisian tekanan gas pendorong yang salah, semuanya dapat menyebabkan tabung APAR bocor atau kehilangan tekanan.
Tanda-tanda dan Dampak APAR yang Bocor
Bagaimana Anda bisa tahu jika APAR sedang mengalami kebocoran? Ada beberapa tanda yang perlu Anda perhatikan:
- Penurunan Tekanan pada Manometer: Ini adalah indikator paling jelas. Jarum pada manometer harus berada di zona hijau. Jika jarum berada di zona merah (tekanan rendah), ini menunjukkan adanya masalah, kemungkinan besar kebocoran.
- Residu atau Jejak di Sekitar Katup: Terkadang, jika kebocoran terjadi pada segel atau katup, Anda mungkin melihat sisa agen pemadam (terutama untuk jenis serbuk kimia kering) di sekitar area kepala APAR.
- Suara Desisan: Kebocoran gas pendorong yang parah mungkin mengeluarkan suara desisan yang samar dari area katup.
- Kerusakan Fisik: Periksa tabung dari penyok, retakan, korosi, atau kerusakan lain pada selang atau nosel.
Dampak dari APAR yang bocor sangat serius. Alat pemadam kebakaran tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya saat dibutuhkan. Dalam skenario kebakaran, ini bisa berarti api tidak dapat dikendalikan, menyebabkan kerugian properti yang lebih besar, cedera, atau bahkan kehilangan nyawa
Mencegah Kebocoran: Pentingnya Inspeksi dan Perawatan Rutin
Untuk memastikan alat pemadam kebakaran Anda selalu siap, pencegahan kebocoran melalui inspeksi dan perawatan rutin sangatlah penting.
1. Inspeksi Visual Bulanan
Lakukan inspeksi visual pada setiap APAR setidaknya sebulan sekali. Periksa hal-hal berikut:
- Manometer: Pastikan jarum berada di zona hijau.
- Segel Pengaman (Pin): Pastikan pin masih terpasang dan segelnya tidak rusak.
- Tabung: Periksa adanya penyok, korosi, retakan, atau tanda-tanda kerusakan fisik lainnya.
- Selang dan Nozel: Pastikan tidak ada sumbatan, retakan, atau kerusakan.
- Petunjuk Penggunaan: Pastikan label petunjuk penggunaan masih jelas dan tidak terkelupas.
2. Servis Tahunan oleh Profesional
Selain inspeksi bulanan, setiap APAR harus diservis secara menyeluruh oleh teknisi bersertifikat setidaknya setahun sekali. Servis ini meliputi pengecekan tekanan, pengujian komponen, dan pengisian ulang jika diperlukan. Ini juga kesempatan untuk mengetahui apakah APAR bisa bocor dari sisi internal yang tidak terlihat.
3. Penyimpanan yang Tepat
Simpan APAR di tempat yang mudah dijangkau, tetapi jauh dari paparan langsung sinar matahari, suhu ekstrem, kelembapan tinggi, atau bahan kimia korosif. Gunakan bracket atau kotak penyimpanan yang tepat untuk melindunginya dari kerusakan fisik.
4. Isi Ulang Setelah Digunakan atau Jika Tekanan Menurun

Segera isi ulang APAR setelah digunakan, meskipun hanya sedikit. Jangan menunggu sampai tabung kosong. Jika manometer menunjukkan tekanan rendah (di zona merah), segera bawa APAR untuk diservis dan diisi ulang.
Memastikan alat pemadam kebakaran Anda berfungsi dengan baik adalah bagian integral dari rencana keamanan kebakaran Anda. Pertanyaan apakah APAR bisa bocor harus selalu dijawab dengan pemahaman bahwa risiko itu ada, dan dapat diminimalisir dengan perawatan yang tepat. Jangan biarkan kelalaian kecil menjadi pemicu bencana besar.
PT. Karina Multi Persada adalah penyedia terkemuka untuk semua kebutuhan alat pemadam kebakaran Anda. Kami tidak hanya menyediakan berbagai jenis APAR berkualitas tinggi, tetapi juga menawarkan layanan inspeksi, perawatan, dan pengisian ulang oleh teknisi bersertifikat untuk memastikan APAR Anda selalu dalam kondisi optimal dan bebas dari potensi kebocoran.
Kami memahami bahwa keamanan adalah prioritas, dan kami hadir untuk mendukung Anda dalam menciptakan lingkungan yang aman dari risiko kebakaran. Kunjungi karinafire atau hubungi kami langsung untuk konsultasi dan penawaran terbaik.
Artikel terkait: Unsur Kimia Api: Mengenal Komponen Pemicu Kebakaran dan Cara Mengendalikannya